Menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI terbitan Departemen Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa alinea adalah bagian dari wacana yang mengungkapkan suatu pikiran lengkap atau satu tema yang dalam tulisan ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau memiliki jarak spasi yang KBBI, alinea juga disebut sebagai paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis serta mengandung satu kesatuan dalam ide pokok secara teknis adalah satuan terkecil dari sebuah karangan, biasanya terdiri dari beberapa kalimat yang isi dan bentuknya juga dikatakan suatu bentuk bahasa yang terdiri dari kumpulan kalimat yang terdiri dari sekumpulan kata dan membentuk atau paragraf tersusun dari kalimat utama serta beberapa kalimat pendukung untuk mendukung kalimat utama atau gagasan beberapa jenis paragraf atau alinea yang perlu diketahui, misalnya jenis paragraf eksposisi, paragraf naratif dan deskriptif, paragraf deskripsi objektif dan paragraf para ahli mengenai alinea Alinea juga dikenal dengan sebutan yang lebih umum yaitu paragraf yang berasal dari bahasa Yunani dan diserap ke dalam bahasa berasal dari dua kata yaitu “para” yang artinya “sebelum” dan “grafein” yang artinya “menulis atau menggores”. Beberapa pengertian alenia atau paragraf menurut para ahli yaitu Akhaidah dan Kawan – kawan 1999144Menurut Akhaidah dkk, alenia atau paragraf adalah inti dari penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam suatu alenia atau paragraf mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat penutup. Himpunan kalimat saling bertalian dalam rangkaian untuk membentuk gagasan. Arifin dan S. Amran Tasai 2006125Pengertian alinea menurut para ahli dari Arifin dan Tasai adalah bahwa alinea merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan satu gagasan atau topik. Kalimat dalam satu paragraf atau alinea memperlihatkan kesatuan pikiran atau memiliki keterkaitan dalam pembentukan gagasan atau topik tersebut. Ramlan 201023Pengertian alenia dan paragraf menurut para ahli dari Ramlan menyatakan bahwa paragraf adalah bagian yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi menggunakan ide pokok sebagai pengendali. Gorys Keraf 197962Pengertian alinea menurut para ahli atau paragraf adalah kesatuan pikiran lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat dan berupa himpunan dari kalimat yang bertalian dalam sebuah rakaian untuk membentuk gagasan. Lamuddin Finoza 2004,149Pengertian alinea menurut para ahli bahwa paragraf atau alinea adalah satuan dari bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan dari beberapa kalimat. Ahmadi 19911Pengertian alinea menurut para ahli adalah satuan pikiran atau perasaan, susunan teratur satuan – satuan kalimat yang lebih kecil dan berfungsi sebagai bagian dari satuan yang lebih besar pada keseluruhan komposisi. Widjono 2007174Pengertian alinea menurut para ahli memiliki beberapa pengertian yaitu paragraf sebagai karangan mini, satuan bahasa yang terdiri dari beberapa kalimat tersusun runtun dan logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan alinea menurut para ahli adalah bagian dari satu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendali dan pikiran penjelas sebagai yang terdiri dari satu kalimat tidak menunjukkan ketuntasan atau – syarat AlineaTidak ada syarat yang jelas mengenai seberapa banyak jumlah kalimat yang diperlukan untuk membentuk sebuah alinea yang ideal, maka tidak aneh jika terkadang ada alinea yang hanya terdiri dari satu pendeknya alinea dipengaruhi oleh kalimat topik, maka jika dengan beberapa kata saja sudah bisa menjelaskan isi karangan tersebut maka tidak diperlukan kalimat yang alinea yang terlalu panjang dan berusaha menjelaskan gagasan pokok yang agak besar justru dianggap kurang ideal, berbelit – belit dan menyulitkan pembaca – syarat alinea yang baik yang harus dipenuhi dalam pembentukan alinea yaituPerbedaan alinea dan paragraf adalah alinea tersebut dapat memperlihatkan satu kesatuan yang hubungan yang harmonis atau konherensi yang memperlihatkan adanya kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dan lainnya yang ada dalam dan menjaga perkembangan alinea agar tidak sampai melebar ke arah yang tidak relevan dengan gagasan AlineaUntuk dapat mengenali jenis – jenis paragraf, diperlukan pemahaman mengenai pengertian ide pokok dan juga perbedaan kalimat utama dan ide pokok. Beberapa fungsi dalam pengertian alinea menurut para ahli yaituUntuk menampung fragmen atau ide pokokMemudahkan pembaca memahami jalan pikiran si pengarangMemungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikiran secara sistematisSebagai pedoman pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarangUntuk menyampaikan pikiran atau ide pokok pengarangMenandakan pikiran yang baru dimulai pada baris tersebutSecara keseluruhan dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi dan alinea menurut para ahli bertujuan untuk memudahkan pemahaman suatu tema dengan tema yang lain. itu sebabnya alinea hanya diizinkan mengandung satu terdapat dua tema maka dipisahkan menjadi dua alinea. Alinea juga bertujuan untuk memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan secara formal. Yang memungkinkan bagi penulis untuk berhenti lebih lama sehingga fokus terhadap tema satu alinea lebih terarah.Selebihnyaadalah kata-kata yang memiliki bentuk lebih kompleks, misalnya anak-anak, tampaknya, sebelah, dan bermain. Hal itu menunjukkan bahwa kata-kata yang dipakai untuk membangun kalimat dalam dialog di atas memiliki bentuk yang berbeda-beda. termasuk dalam tata bahasa dan satuan-satuan lingual yang dipelajarinya juga Pengertian Wacana Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca dalam wacana tulis atau pendengar dalam wacana lisan tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, wacana dibentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan lainnya. Persyaratan gramatikal dapat dipenuhi kalau dalam wacana itu sudah terbina kekohesifan, yaitu adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana sehingga isi wacana apik dan benar. Istilah wacana mempunyai acuan yang lebih luas dari sekedar bacaan. Wacana merupakan satuan bahasa yang paling besar di gunakan dalam komunikasi. Satuan bahasa di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian bunyi merupakan bentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan rangkaian frase membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat membentuk wacana. Wacana Menurut Para Ahli Menurut James Deese, Wacana merupakan seperangkat proposisi yang saling berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan rasa yang kepaduan atau rasa kohesi untuk si penyimak atau pembaca. Kepaduan dan kohesi akan muncul dari isi wacana. Menurut Harimurti Kridalaksana wacana discourse adalah satuan bahasa terlengkap dan merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar dalam hierarki gramatikal. 1983179 dalam Sumarlam, 20095. Menurut Henry Guntur Tarigan 198727 mengemukakan bahawa wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap, lebih tinggi dari klausa dan kalimat, memiliki kohesi dan koherensi yang baik, mempunyai awal dan akhir yang jelas, berkesinambungan, dan dapat disampaikan secara lisan atau tertulis. Menurut James Deese Dalam karyanya Thought into Speech the Psychology of a Language 198472, sebagaimana dikutip ulang oleh Sumarlam, 20096 menyatakan bahawa wacana adalah seperangkat proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan suatu rasa kepaduan atau rasa kohesi bagi penyimak atau pembaca. Kohesi atau kepaduan itu sendiri harus muncul dari isi wacana, tetapi banyak sekali rasa kepaduan yang dirasakan oleh penyimak atau pembaca harus muncul dari cara pengutaraan, iaitu pengutaraan wacana itu. Menurut Fatimah Djajasudarma 19941 mengemukakan bahawa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan, menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, membentuk satu kesatuan, proposisi sebagai isi konsep yang masih kasar yang akan melahirkan pernyataan statement dalam bentuk kalimat atau wacana. Menurut Hasan Alwi, dkk 200041 menjelaskan pengertian wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Dengan demikian sebuah rentetan kalimat tidak dapat disebut wacana jika tidak ada keserasian makna. Sebaliknya, rentetan kalimat membentuk wacana karena dari rentetan tersebut terbentuk makna yang serasi. Menurut Oka dan Suparno 199431 menyebutkan wacana adalah satuan bahasa yang membawa amanat yang lengkap. Menurut Sumarlam, dkk 200915 menyimpulkan dari beberapa pendapat bahawa wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya dari segi bentuk bersifat kohesif, saling terkait dan dari struktur batinnya dari segi makna bersifat koheren, terpadu. Jenis dan Macam Wacana Dalam perbagai kepustakaan ada di sebut berbagai jenis wacana sesuai sdengan sudut pandang dari mana wacana itu di lihat. Begitulah, pertama-tama di lihat adanya wacana lisan dan wacana tulis berkenaan dengan sarananya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis. Kemudian ada pembagian wacana prosa dan wacana puisi di lihat dari kegunaan bahasa apakah dalam bentuk uraian ataukah bentuk puistik. Selanjutnya, wacana prosa ini di lihat dari penyampaian isinya di bedakan lagi menjadi wacana narasi, narasi eksposisi, wacana persuasi dan wacana argumentasi. Wacana narasi bersifat menceritakan suatu topic atau hal ; wacana eksposisi bersifat memaparkan topic atau watak; wacana persuasi bersifat mengajak, menganjurkan atau melarang; dan wacana argumentasi bersifat member argument atau alasan terhadap suatu hal. Masih terbuka adanya jenis wacana lain mengingat penggunakan bahasa sangat luas, yang mencakup berbagai segi kehidupan manusia. Syarat Terbentuknya Wacana Adapun persyaratan gramatikal dalam wacana dapat di penuhi atau dalam wacana itu sudah terbina yang di sebut adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana tersebut. Bila wacana itu kohesif , akan terciptalah kekoherensian yaitu isi wacana yang apik dan benar. Kekohesifan itu dicapai dengan cara pengacuan dengan menggunakan kata ganti –nya mari kita lihat! Kalimat 1 adalah kalimat bebas, kalimat utama yang berisi pernyataan, bahwa sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk. Kalimat 2 adalah kalimat 3terikat, yang di kaitkan dengan kalimat 1 dengan menggunakan kata gantinya-nya pada kata ikannya dan telurnya yang jelas mencakup pada terubuk pada kalimat 1. Kalimat 3 juga di kaitkan dengan kalimat 1 dan kalimat 2 dengan menggunakan kata ganti -nya pada kata harga-nya yang juga jelas mencakup pada kata terbuk pada kalimat 1. Lalu, kalimat 4 merupakan kesimpulan terhadap pernyataan pada kalimat 1, 2 dan 3, yang di kaitkan dengan bantuan konjungsi antar kalimat makanya. Kekohesifan wacana itu di lakukan dengan mengulang kata pembaharu pada kalimat 1 dengan kata pembaharuan pada kalimat 2; serta mengulang frase perubahan jiwa pada kalimat 2 perubahan pada kalimat 3. Adanya pengulangan unsure yang sama itu menyebabkan wacana itu menjadi kekoherens dan apik. Namun, pengulangan-pengulangan seperti di atas yang tampak kohesif, belum tentu menjamin terciptanya kekoherensian. Jadi syarat terbentuknya wacana apabila adanya kohesif dan koherensi. Alat-alat gramatikal yang dapat digunakan untuk membuat sebuah wacana menjadi kohesif, antara lain adalah 1. Konjungsi, yakni alat untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimat; atau menghubungkan paragraf dengan paragraph. Dengan penggunaan konjungsi ini, hubungan itu menjadi lebih eksplisit, dan akan menjadi lebih jelas bila dibandingkan dengan hubungan yang tanpa konjungsi. Contohnya Raja sakit. Permaisuri meninggal. Pada contoh diatas, hubunngan antara kalimat pertama dengan kalimat kedua itu tidak jelas apakah hubungan penambahan, apakah hubungan sebab dan akibat, atau hubungan kewaktuan. Hubungan menjadi jelas, misalnya diberi konjungsi, dan menjadi kalimat sebagai berikut Raja sakit dan pernaisuri meninggal. Raja sakit karena permaisuri meninggal. Raja sakit ketika permaisuri meninggal. Raja sakit sebelum permaisuri meninggal Raja sakit. Oleh karena itu, permaisuri meninggal. Raja sakit, sedangkan permaisuri meninggal. 2. Menggunakan kata ganti dia, nya, mereka, ini, dan itu sebagai rujukan anaforis. Dengan menggunakan kata ganti sebagai rujukan anaforis, maka bagian kalimat yang sama tidak perlu di ulang, melainkan dig anti dengan kata ganti itu. Maka oleh karena itu juga, kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan. 3. Menggunakan ellipsis, yaitu penghilangan bagian kalimat yang sama yang terdapat kalimat yang lain. Dengan ellipsis, karena tidak di ulangnya bagian yang sama, maka wacana itu tampak menjadi lebih efektif, dan penghilangan itu sendiri menjadi alat penghubung kalimat di dalam wacana itu. Selain dengan upaya gramatikal, sebuah wacana yang kohesif dan koherens dapat juga di buat dengan bantuan berbagai aspek semantik. Caranya, antara lain Menggunakan hubungan pertentangan pada kedua bagian kalimat yang terdapat dalam wacana. Misalnya a. Kemarin hujan turun lebat sekali. Hari ini cerahnya bukan main. b. Saya datang anda pergi. Saya hadir, anda absen. Maka, mana mungkin kita bisa bicara. Menggunakan hubungan generik-spesifik; atau sebaliknya spesifik-generik. Misalnya a. Pemerintah berusaha menyediakan kendaraan umum sebanyak-banyaknya dan akan berupaya mengurangi mobil-mobil pribadi. b. Kuda itu jangan kau pacu terus. Binatang juga perlu beristirahat. Menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua bagian kalimat; atau isi antara dua buah kalimat dalam satu wacana. Misalnya a. Dengan cepat di sambarnya tas wanita pejalan kaki itu. Bagai elang menyambar anak ayam. b. Lahap benar makanannya. Seperti orang yang sudah satu minggu tidak ketemu nasi. Menggunakan hubungan sebab-akibat di antara isi kedua bagian kalimat; atai isi antara dua buah kalimat dalam satu wacana. Misalnya a. Dia malas, dan sering kali bolos sekolah. Wajarlah kalau tidak naik kelas. b. Pada pagi hari bus selalu penuh sesak. Bernafas pun susah di dalam bus itu. Menggunakan hubungan tujuan di dalam isi sebuah wacana. Misalnya a. Semua anaknya di sekolahkan. Agar kelak tidak seperti dirinya. b. Banyak jembatan layang di bangun di Jakarta. Supaya kemacetan lalu lintas teratasi. Menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua bagian kalimat atau pada dua kalimat dalam satu wacana. Misalnya a. Becak sudah tidak ada lagi di Jakarta. Kendaraan roda tiga itu sering di tuduh memacetkan lalu lintas. b. Kebakaran sering melanda Jakarta. Kalau dia datang si jago merah itu tidak kenal waktu, siang ataupun malam. Ciri-ciri wacana Dalam wacana perlu ada unsur-unsur susun atur menurut sabab, akibat, tempat, waktu, keutaamaan dan sebagainya. Wacana harus mempunyai andaian dan inferensi. Maklumat pertama dalam wacana di gelar andaian manakala maklumat berikutnya disebut inferensi. Setiap kata dalam wacana harus ada maklumat baru yang ada dalam kata sebelumnya. Bentuk-bentuk Wacana Berikut adalah 5 jenis wacana antara lain Narasi Narasi merupakan sebuah rangkaian cerita yang didasarkan pada urutan suatu peristiwa atau kejadian. Narasi berbentuk narasi imajinatif seseorang dan narasi ekspositaris. Unsur-unsur dari narasi adalah tokoh, alur, kejadian, konflik, dan latar serta waktu, suasana dan tempat. Eksposisi Eksposisi merupakan sebuah karangan yang menjelaskan dan menerangkan karangan dengan terperinci yang tujuan agar memberikan sebuah informasi atau dapat memperluas ilmu dan pengetahuan bagi pembaca. Karangan eksposisi digunakan untuk karya ilmiah seperti untuk seminar, simposium , makalah-makalah, artikel ilmiah, atau penataran. Argumentasi Argumentasi merupakan karangan yang berisikan pendapat seorang atau ahli, sikap, maupun penilaian terhadap sesuatu disertai dengan bukti, alasan dan peryataan yang dapat diterima secara logis. Argumentasi bertujuan untuk menyakinkan bahwa itu benar atau salah. Deskripsi Deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan sesuatu objek berdasarkan hasil dari pengamatan, perasaan, dan pengalaman dari penulis. Contoh Wacana Pendek Terima kasih ! Sedah Mematikan Air Kran. Contoh Wacana Panjang Dijual. Sangat butuh uang tunai segera. Sebuah Ruko, luas tanah 20 x 20 m persegi dan luas. Tidak melalui perantara. Minat hubungi 0821 6765 6765. Keutuhan dalam Wacana Kohesi Kohesi merupkan hubungan antar kalimat dan paragraf, yang dapat menyebabkan kalimat dan paragraf tersebut menjadi satu kesatuan yang padu, sehingga menjadi sebuah wacana yang utuh. Wacana di atas menggunakan pola hubungan konjungsi, konjungsi merupakan kata hubung. Koherensi Koherensi merupakan keterkaitan antara kalimat yang sistematis. Keterkaitan tersebut yang mengakibatkan kamlimat menjadi terpadu. Daftar Pustaka Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta PT Rineka Cipta Lalukita juga sudah terbiasa menggunakan satuan kg, gram, dan ons untuk ukuran berat. Nah dalam bahasa Inggris juga digunakan satuan-satuan untuk mengukur panjang, luas, dan berat. Berikut ini satuan-satuan yang lebih sering digunakan oleh orang-orang Inggris untuk mengukur panjang, luas, dan berat beserta nilai konversinya. A. Ukuran Jarak Satuan Bahasa Yang Lebih Luas Dari Kalimat Adalah - Crystal 1985 wacana berarti rangkaian sinambung kalimat yang lebih luas daripada kalimat. Akan datang kemarin pagi yang sedang menulis. Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Frasa Klausa Dan Kalimat Beserta Contohnya PENGERTIAN PARAGRAF Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah. Membedakan kalimat dengan frasa. Singkatnya konstituen adalah satuan unsur yang lebih kecil yang jika disusun dapat membentuk satuan baru yang lebih besar. Dalam definisinya PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat adalah. Menurut Henry Guntur Tarigan Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap lebih tinggi dari klausa dan kalimat mempunyai kohesi dan koherensi yang baik mempunyai awal serta akhir yang jelas berkesimnambungan dan bisa disampaikan secara lisan dan tulisan. Atau yang satu mengikat atau terikat pada yang lain. Padahal wacana belum tentu berwujud rangkaian kalimat. Dalam definisinya Paragraf adalah satuan bahasa yang. Definisi paragraf yaitu bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Kata paragaf diserap dari bahasa inggris paragraph. Kalimat terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan bentuk dan lapisan makna yang dinyatakan oleh bentuk tersebut. Kalimat luas bertingkat dibentuk dari dua buah klausa yang digabungkan menjadi satu. Misalnya fonem-fonem yang disusun sedemikian rupa akan membentuk sebuah morfem. Dalam definisinya paragraf adalah satuanbahasayang mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu gagasan utamayang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Bagian dari suatu konstruksi KL 2001. Wacana dipandang sebagai satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Setiapparagrafharus menyampaikan sebuah gagasan utama. Dari segi unsunya kalimat disebut lengkap jika memiliki unsur yang untuk mengungkapkan pikiran penulis. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata maka paragraf sebaiknya dibuat menjadi. Wacana diartikan sebagai organisasi bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa dan oleh karna itu dapat juga sebagai satuan linguistik yang lebih besar misalnya percakapan lisan atau nas tertulis. Biasanya dengan bantuan kata penghubung sebab kalau meskipun dan sebagainya. Walaupun satuan bahasa terkecil kalimat mempunyai makna yang utuh karena dapat berdiri sendiri serta mempunyai pola intonasi akhir. Paragraf adalah kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Wacana dapat berupa satuan bahasa bermakna yang memiliki konteks dan menyampaikan gagasan. PENGERTIAN PARAGRAF Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau alinea. Konstituen adalah unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar. Unsur-unsur tersebut adalah. PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS A. Pada zaman para filsuf dunia seperti Plato kata menjadi satuan kebahasaan yang paling. Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat yaitu. Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata tetapi lebih. Struktur Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang menggunakan pikiran yang utuh. Kedudukan klausa-klausa di dalam kalimat luas bertingkat ini tidak sama derajatnya. Adapun unsur kalimat merupakan fungsi sintaksis yang bisa disebut jabatan kata atau peran kata. Dalam sejarahnya kata menjadi satuan kebahasaan yang pertama kali mendapatkan perhatian besar. Apa itu Konstituen. Bagan berikut mungkin dapat lebih menjelaskan struktur kalimat. Kalimat luas merupakan kalimat yang terdiri dari kalimat inti dan diperluas dengan keterangan tambahan. Satuan bahasa yang lebih besar danlebih luas dari kalimat adalah paragraph atau alinea. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai. Yang satu mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang lain. Ada sepuluh satuan kebahasaan yang dikenal dalam ilmu bahasa dewasa ini yaitu wacana paragraf kalimat klausa frasa kata morfem silabel fonem dan fona. Kata inggris paragraph terbentuk dari kata yunani para- yang berarti sebelum dan grafein menulis atau menggores. Pin Di Kisi Kisi Usbn Sd Mi Tahun 2018 Lengkap Semua Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Frasa Klausa Dan Kalimat Beserta Contohnya Gontor Wordgraphy Photos Facebook Soal Pembahasan Matematika Kelas 3 Tema 7 Pintar Itu Gratis Kursus Tangerang Citra Raya Matematika Belajar Berkelas Soal Pembahasan Matematika Kelas 3 Tema 7 Pintar Itu Gratis Kursus Tangerang Citra Raya Matematika Belajar Berkelas Cara Menulis Angka Satuan Ukuran Berat Panjang Luas Sesuai Puebi Frase Bahasa Indonesia Kalimat Majemuk Pengertian Jenis Dan Contoh Halaman All Kompas Com Gontor Wordgraphy Photos Facebook Pdf Dialek Bahasa Arab Tinjauan Dialektologis Pin Di Reading Aturan Penulisan Angka Dan Bilangan Dalam Kalimat Halaman All Kompas Com Logo Nasa Natural Nusantara Cdr Desain Banner Nasa Logo Raudlatul Athfal Ra Format Cdr Kumpulan Desain Grafis Coreldraw Desain Logo Bisnis Contoh Undangan Pernikahan Desain Banner Bahasaadalah salah satu ciri pembeda utama kita sebagai umat manusia Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan alat media massa.10 Beberapa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu: dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat. Sebuah kalimat, betapapun kecilnya, memiliki struktur dasar yang saling
Untukmengetahui ukuran berat dari berbagai macam benda yang ada di sekitar kita. Sebut saja timbangan bahan bebek, timbangan beras, timbangan emas bahkan timbangan berat badan. Berikut ini adalah tangga satuan berat : Ons. 1 ons = 100 gram = 1/10 kilogram. Kwintal. 1 kwintal = 100 kg. Ton. 1 ton = 1000 kilogram. Pound. 1 pound = 2,20462 kg. Gram
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraph atau aline. Dalam definisinya,PARAGRAF adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif . Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Paragraph harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling tekait . Sebuah paragraf minimal tediri tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraph berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topic dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas. 1 Sampah selamanya selalu memusingkan. 2 Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkalikali pula solusinya dirancang. 3 Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagaimasalah yang pelik. 4 Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. 5 Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir. 6 Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah. Arifin,2011116 Keenam kalimat dalam paragraph di atas membicarakan , soal sampah, sehingga topic dalamparagraf tersebut dalah “masalah sampah”. Kalimat kalimatnya koherensi atau saling terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topik “masalah sampa” dalam paragraph itu dengan baik. B. FUNGSI PARAGRAF Berikut ini merupakan fungsi paragraf 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya 4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. SYARAT PARAGRAF 1. Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya. 2. Koherensi yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit. 3. Pengembangan yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung. 4. Efektif yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat. Jenis-jenis Paragraf 1 Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik. A. Paragraf Deduktif Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf , yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf urutan umum-khusus. Contoh paragraf deduktif " Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit." B. Paragraf Induktif Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. Contohnya " Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao. C. Paragraf Deduktif-Induktif Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf. Contoh paragraf deduktif-induktif " Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat." D. Paragraf penuh kalimat topik Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Contoh paragraf penuh kalimat topik " Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku." 2 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga. Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu A. Paragraf Persuasif Isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. Contoh Marilah kita tertib di jalan raya dengan mentaati peraturan yang ada dan tidak mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan. Oleh karena itu diperlukannya kesadaran masyarakat bersama untuk menangani hal ini. B. Paragraf argumentasi Isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. Contoh Kenaikan bbm ini amat meresahkan serta menyusahkan masyarakat, terlebih masyarakat kecil. Untuk masyarakat yang dapat barangkali itu tak lagi jadi problem, namun untuk masyarakat kecil, perihal ini dapat menyebabkan fatal. Biaya hidup mereka dapat semakin besar, walau sebenarnya kekuatan mereka amat minim. Situasi sebelum saat bbm naik saja telah kembang kempis, terlebih sesudah bbm naik, barangkali mereka cuma dapat malan pagi. Apalagi, barangkali banyak yang kelaparan dengan terselubung. C. Paragraf naratif Isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. Contoh Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah. D. Paragraf deskritif Paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa pe jelasan / terinci . Contoh Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci. E. Paragraf eksposisi Paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Contoh Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen. 3 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu A. Paragraf Pembuka Bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan . Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk 1. menghantar pokok pembicaraan 2. menarik minat pembaca 3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan. Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu 1. kutipan, peribahasa, anekdot 2. pentingnya pokok pembicaraan 3. pendapat atau pernyataan seseorang 4. uraian tentang pengalaman pribadi 5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan 6. sebuah pertanyaan. Contoh Walau dengan tangan buntung , pak Sholeh tidak malu bekerja sebagai tukang parkir di kampusku . Justru semangatnya begitu tinggi dilihat dari caranya mengatur kendaraan , senyum yang terus mengembang kepada siapapun , jarang marah bila ada teman teman atau dosen yang kadang kulihat begitu sewot bila kendaraan lain begitu lama keluar atau masuk jalurnya . Dan selama inipun kami lihat jarang ada laporan kehilangan helm atau yang lain. Bahkan tidak jarang , kunci yang masih tergantung di kendaraanpun diselamatkan dengan baik . B. Paragraf Pengembang / Isi Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk inti persoalan 2. memberikan ilustrasi 3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya 4. meringkas paragraf sebelumnya 5. mempersiapkan dasar bagi simpulan. Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu a Pola Urutan Waktu Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis. Contoh 1. Secara Eksplisit Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir . Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis Bogor itu tercatat sebagai pemenang harapan. 2. Secara Implisit Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan. b Pola Runtutan Tingkat Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa c Pola Urutan Apresiatif Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara primitif’ dengan cara modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu. d Pola Urutan Tempat Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan payang jaring, atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring. e Pola Urutan Klimaks Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club. f Pola Urutan Antikimaks Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan novel, cerpen, drama, klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian. g Pola Urutan Khusus Umum Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya. Contoh Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang. h Pola Urutan Sebab – Akibat Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi i Pola Urutan Tanya – Jawab Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu. Contoh Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi. C. Paragraf Penutup Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut 1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng 2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian 3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya radio, film, dan tv, seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan. Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras. Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia Indonesia. Contoh alinea penutup yang berupa saran Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD. Contoh alinea penutup yang berupa harapan Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan. UNSUR ALINEA Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca . Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi transition, kalimat topik topic sentence, kalimat pengembang development sentence,dan kalimat penegas. Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu 1 kalimat topik atau kalimat utama, dan 2 kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik adalah 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut 2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain 4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah 1. Dari segi arti sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. 2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf. 3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi. 4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topic dengan empat cara, yaitu 1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya sinonimnya. 2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik. 4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”. Diambil dari 1. Modul Kuliah Bahasa 2. Tugas Membuat contoh paragraph pembuka , pengembang/isi dan penutup masing masing satu kalimat . Dikumpulkan pada saat tatap muka Awfm.