Biografi Nobita, the perennial loser. For forty-odd years now, the anime/manga character has been associated with getting beat-up by the school bully, getting a big-fat-zero on your test and getting bested by your environment despite being doted on by a futuristic blue robot cat from the future. And now in our 21st century existence, a chiptune/pop-punk band has joined the fight to prop-up our pathetic pro…tagonist… Never Give Up Nobita! “As you might know, Nobita is portrayed as stupid, weak and quick to give in […] so we wanted to make music to jump-start Nobita and people like him,” explains Abud guitar/vox about the premise of Never Give Up Nobita. And that’s what Abud, Egi guitar/vox, and Dicky drums/programming has lived up to using their enthusiastic recorded output and energetic live shows. Since their inception in 2007, the band has released two freely downloadable hormonally-charged singles. The first of these was a track quizzically, yet deliciously, titled “Quit School To Buy A Doll For Your Valentine”. This sugary cane of a third-generation-emo 8-bit pop-punk track was surprisingly recorded under the modest circumstances in a very short-time. “From 10 am to 10 pm,” elaborated Abud recalling the process of recording the YCMK/Motion City Soundtrack influenced home-made track with Egi and ex-member Adrian. Now, with a song-in-hand Abud and Egi went out to the major hang-out places in Bandung and proceeded to distribute the song themselves. “Some people actually referred to us as “The Bluetooth Band” confessed Abud referring to the main mode of distribution in the early days of Never Give Up Nobita. Luckily the song gained traction on their MySpace, and their Bluetooth-heavy salad days are over. And now Abud and Egi was tasked with assembling a stable line-up of musicians to showcase their songs on the Bandung indie circuit which is made up of high-school and university fairs. genre Pop / Rock / Club booking us 08156261322 facebook never give up nobita download songKomunitasband indie bandung, Bandung, Indonesia. ६,६७४ लाइक · १ जना यसको बारेमा कुरा गर्दैछन्. Promo Band Kalian Di Komunitas Band Indie Bandung BANDUNG, – Angkuy dan Nobie baru saja berdiri di panggung Korea Selatan. Yup, Bottlesmoker – band elektronik asal Bandung – baru saja menggelar turnya bertajuk “Outlab Trip” di Negeri Ginseng selama lima hari, sejak Minggu 29/9/2017 hingga Selasa 2/10/2017 kemarin. Melesatnya Bottlesmoker ke Korea Selatan menambah catatan band-band lokal asal Bandung yang menjajal negeri orang untuk menajamkan taringnya dalam kancah musik internasional. Tak heran jika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sempat mencetuskan jargon “Bandung Kota Musik”. Sejak dulu, Kota Kembang memang disebut-sebut sebagai embrio musik Tanah Air. Terkhusus, soal musik yang bergerak di ranah subkultur atawa mereka para musisi yang memilih jalur non-mainstream dalam berkarya. Atau, dalam bahasa termutakhirnya indie. Jube dalam buku Revolusi Indie Label 2008 pernah menulis jika Bandung, yang sempat dijuluki sebagai barometer musik rock underground di Indonesia, merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan skena subkultur nasional. Bahkan, majalah musik pertama Indonesia, Aktuil, berdiri di Bandung. Jadi jangan heran kalau Bandung memang punya segudang musisi lokal yang lihai. Tak hanya menelurkan karya-karya yang jadi panutan banyak orang, tapi band-band lokal asal Bandung juga jago mengharumkan nama Indonesia di kancah musik internasional. Beberapa band asal Bandung tercatat mendunia, mulai dari menggelar tur pribadi, mengisi panggung-panggung kelas wahab, hingga merilis album di negeri orang. Berikut AyoBandung kumpulkan beberapa band asal Bandung yang bergema di negeri orang. Burgerkill Band cadas asal Ujung Berung ini punya karir yang panjang di kancah musik internasional. Di tahun 2009, misalnya, Burgerkill tercatat tampil dalam sebuah konser rock terbesar di Australia, “Soundwave”. Lantas di tahun 2010, band yang terkenal dengan lagu “Tiga Titik Hitam” ini juga sempat menjadi pembuka band metal papan atas, Matadon, di gelaran “Big Day Out 2010”. Terakhir, di tahun 2015 lalu, Burgerkill juga tampil pada ajang festival “Wacken Open Air 2015” di Jerman dan “Bloodstock Outdoor Heavy Metal Festival 2015”. Tak hanya tampil di negeri orang, Burgerkill juga tercatat pernah menang dalam ajang Golden Gods Awards 2013 dengan kategori Metal As F*ck. Pada ajang tersebut, Burgerkill berkesempatan tampil sepanggung dengan beberapa nama grup metal tersohor dunia sekaliber Motorhead. Ketenaran Burgerkill ini juga yang akhirnya mendorong Puma – produk sportware ternama Amerika – untuk menjadi endorsement band yang sering meminta penontonnya untuk melakukan wall of death’ ini. Dan bahkan, ketenaran Burgerkill ini juga membikin beberapa pegiat musik subkultur Jerman dan Belanda dan bisa jadi juga negara-negara lainnya mengenal Indonesia dengan nama Ujung Berung Rebel – sebuah komunitas musik underground Bandung yang salah satunya dipelopori oleh Burgerkill.
RESTRAINhas musically revolute eventually, by combining several different genres such as indie-rock, metal, hardcore, rock n roll, and even pop. It's all mixed into an emotional music derived from the outpouring expression of its personnel. 2009 komunitas band indie bandungBandung ANTARA News - Ribuan anak muda yang tergabung dalam komunitas indie memenuhi kawasan Eldorado Bandung, Sabtu malam larut dalam acara peluncuran album yang digawangi The Sigit sebuah band beraliran rock n komunitas indie yang memenuhi kapasitas lokasi acara sekitar orang tampak terlihat dari suasana melebur kendati penuh sesak dan tanpa menyisakan sedikitpun ruang tersebut merupakan acara peluncuran album kompilasi terbaru band indie yang digawangi band beraliran rock n roll yaitu The Sigit yang juga diisi pula grup band indie menarik adalah pengunjung acara tersebut ternyata tidak hanya dari Bandung, Komunitas Indie Jogjakarta dan Semarang juga hadir di acara tersebut. Telebih lagi banyak juga para pengunjung yang datang dari itu antusiasme terlihat jelas walaupun tiket masuk dipatok dengan harga namun, tidak menyurutkan anak-anak komunitas indie tersebut dimulai pada pukul WIB tetapi antusias ribuan anak muda sudah memenuhi kawasan Eldorado dan sekitar Jalan Setiabudhi yang macet kalah juga menarik adalah pada acara tersebut walaupun menyajikan band yang beraliran cukup keras dengan alunan rock n roll tetapi para pengunjung tidak diperkenankan untuk merokok apalagi minuman Sigit band indie yang mandiri tanpa mempergunakan label rekaman musik yang terkenal atau sudah besar. The Sigit telah berdiri selama enam tahun di pentas musik indie Indonesia dan merupakan band asli dari tersebut digawangi oleh empat orang yaitu Farry Ichsan gitaris, Recti Vokalis, Adit Basis, dan Donar armand Drumer."Ini merupakan album kedua kami berjudul dyslexia terdiri dari 11 lagu, percampuran antara lagu baru dan lagu lama, dan semua lagu mempergunakan bahasa Inggris," kata Farry selaku mereka telah manggung sebanyak 300 kali di Kota Bandung dan ini yang ke-301. belum termasuk di daerah lain seperti Jogja, semarang, Medan, Balikpapan, dan lainnya, ujar Recti vocalis.Recti menjelaskan bahwa sulit sekali mempertahankan band dengan status indie, karena dari segi materi band indie tidak banyak menghasilkan uang. Tetapi karena kecintaan akan bermusik maka terus semangat. *Pewarta ArdianusEditor Bambang COPYRIGHT © ANTARA 2009
Komunitas10 Band Indie Bandung yang Dikenal di Negeri Orang Asri Wuni Wulandari - Rabu, 4 Oktober 2017 | 16:19 WIB The S.I.G.I.T (Instagram @thesigit_) BANDUNG, AYOBANDUNG.COM - Angkuy dan Nobie baru saja berdiri di panggung Korea Selatan.
Biografi:Bye Bye Bunny is a band that chooses deathh cartoon symphonies for their genre .it was started at 2010 when mr anggun (vocals)went out from his other band and decided to make someting new with music .after het met avian (lead guitars),robby (guitars ),zany (bass) and panda (drums)they started a new story because of the difference of their influences they made music collaborating
QzPf.